Delikk - Bupati Kuantan Singingi Drs H Suhardiman Amby Ak MM hadiri Focus Group Discussion (FGD) bertempat di Aula Satnia Satyawada di Polres Kuansing. Rabu, (13/09/23).
Bupati hadir sebagai salah satu narasumber dalam FGD dengan tema Dampak Karhutla dan Aktivitas PETI terhadap lingkungan di wilayah Kabupaten Kuantan Singingi. Bupati Kuansing turut didampingi Kadis Bunnak, Kalaksa, dan Kadis Lingkungan Hidup.
Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Yang mana banyaknya aktivitas penambangan emas di beberapa kecamatan di Kuansing yang masih bertentangan dengan aturan yang berlaku dan antisipasi penanganan karhutla.
Menanggapi hal tersebut dalam kegiatan yang sama Bupati Suhardiman Amby menyampaikan tentang bahayanya penambangan yang tidak sesuai dengan aturan. Yaitu penambangan yang masih menggunakan air raksa. Padahal di Kuansing sudah diajukan untuk pertambangan rakyat. Yang diusulkan oleh dinas lingkungan hidup yaitu bagaimana cara penambangan yang aman bagi lingkungan.
" Focus Group Discussion (FGD) disini kita bisa membuka pikiran kita memahami persepsi, sikap terhadap bahaya pembakaran hutan dan lahan yang masih saja terjadi," ujar Suhardiman.
Seperti yg kita tahu membakar hutan dan penambangan emas liar tidak hanya merusak ekosistem namun juga merugikan diri sendiri, masyarakat serta anak cucu dimasa depan.
Dengan kegiatan seperti ini kita telah membentuk pencegahan,mulai dari tokoh tokoh masyarakat, lembaga adat dan semua yang lapisan masyarakat untuk tidak membakar hutan dan lahan serta tidak melakukan penambangan tanpa izin terus mensosialisasikan kepada saudara kita semua untuk lebih sadar akan bahaya karhutla dan kita juga akan memperbaiki regulasinya, "tutup Sosok yang sering dipanggil Datuk Panglimo Dalam.
#FGD #Karhutla dan Peti #Bupati Kuansing #Suhardiman Amby #Datuk Panglimo Dalam
